Mekanisme pemilihan kapolpos yang baru pertama terjadi di Indonesia itu, bukanlah seperti pemilihan kepala desa. Warga tidak mencoblos kertas suara dan memilih langsung kapolpos.
Adapun mekanismenya, tiga bintara berpangkat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) dipilih menjadi calon kapolpos. Ketiganya masing-masing Juliamzah Saragih, Tua Raja Tambunan dan Lambok Sianipar. Mereka diberikan kesempatan memperkenalkan diri dan menyampaikan visi misi serta program kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menjelaskan meski warga telah memilih namun pihaknyalah yang menentukan pengangkatan kapolpos. Namun pengangkatannya berdasarkan aspirasi masyarakat.
"Pengangkatan kapolpos merupakan wewenang kapolres karena jabatan kapolpos adalah jabatan karier. Namun kami tetap mempertimbangkan calon yang bisa diterima masyarakat," ujar Andi.
Meski bukan pemilihan langsung, warga mengaku senang karena bisa menyampaikan aspirasi mereka. Kepala Desa Bah Gunung, Nasib, mengatakan, dengan diajukannya tiga calon kapolpos tersebut diharapkan polisi bisa semakin dekat dengan masyarakat.
Pemilihan Kapolpos Laras oleh masyarakat ini merupakan ide Polres Simalungun untuk lebih dekat dengan masyarakat. Pertimbangan utama karena pejabat kapolpos merupakan ujung tombak polisi dalam melayani masyarakat. Pertimbangan lain karena pejabat kapolpos lama Aiptu Kastel Sitorus yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, dikenal dekat dengan masyarakat.
(rul/try)