"PT Ghalia itu juga mengerjakan SMP, karena SMP, SMA, SMK itu satu paket. Untuk menghindari jangan sampai terjadi seperti SMA ini, maka kami ambil alih, dia tidak sepenuhnya mengerjakan SMP," ujar Mendikbud M Nuh di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Oleh karena itu, lanjut Nuh, untuk mencetak naskah UN SMP, dibagi ketiga penyedia jasa lainnya. PT Ghalia hanya mencetak naskah UN SMP untuk satu provinsi saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
sama lagi, nggak akan selesai," paparnya.
Mengenai mekanismenya, Nuh menjelaskan dalam kondisi tertentu proyek percetakan itu bisa dialihkan kepada pemenang tender lainnya. Mekanisme itu sudah dikaji oleh inspektorat kemendikbud sehingga tidak akan menyalahi aturan.
"Jadi ini yang tidak boleh itu kalau disubkan, dan disubkannya itu bukan pada perusahaan yang sudah punya kewewenangan untuk mencetak, tapi ini kan disubkan pada perusahaan yang sama-sama punya kewenangan untuk mencetak, itu pemenang itu. jadi temprina, jaswindo, sama pura. itu lunas semua," ungkapnya.
Nuh mengatakan tiga perusahan percetakan itu tidak akan terbebani dengan mencetak naskah UN SMP karena naskah SMA yang ditangani sudah selesai. Nuh juga yakin persiapan UN SMP lebih baik dari UN SMA.
(mpr/fdn)