Ketua RW 10 Kelurahan Kapuk, Ardali menjelaskan, penyegelan paksa pos ini terkait dengan pemilihan ketua RW. Bekas ketua RW 10, Sajim diduga kecewa calon yang didukungnya Slamet Warnadi gagal menjadi ketua RW.
"Kemarin (16/4) tiba-tiba disegel orangnya Pak Sajim. Saya sudah tanya langsung ke orangnya dan diakui," kata Ardali saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (17/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indikasinya pos disegel karena calonnya kalah," ujarnya.
Sajim nekat menyegel pos karena merasa menjadi penyumbang besar saat pembangunan pos. "Padahal itu kontribusi masyarakat baik tenaga maupun materil," terang Ardali.
Dia menyesalkan penyegelan ini sebab selain mengganggu pelayanan warga, dia khawatir berasa yang dibiarkan di teras pos akan busuk.
Beras tidak bisa disalurkan ke warga, karena data daftar penerima beras berada dalam pos. "Khawatirnya busuk karena kena cipratan air hujan," tuturnya.
Ardali sudah berkomunikasi agar segel triplek bisa dibuka, tapi Sajim menolak. Akhirnya pihak Kelurahan turun tangan untuk melakukan. Pertemuan rencananya digelar besok (18/4) pagi .
"Jadi kami tunggu mediasi di kelurahan besok," katanya.
(fdn/mad)