Selly mengatakan hingga hari ini ia belum mengetahui siapa yang akan dipilih karena belum mengetahui profil dari para cagub dan cawagub. "Aku enggak terlalu tahu calon-calon gubernurnya. Mungkin sekedar tahu wajahnya," kata Selly di Lapas Klas II A Wanita Semarang, Jl Soegijopranoto, Rabu (17/4/2013).
Narapidana kasus narkoba itu menambahkan, minimnya informasi terkait pilgub disebabkan kesibukannya di dalam lapas yaitu menyablon kaos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memasok informasi terkait pilgub, KPU Kota Semarang menggelar sosialisasi di aula Lapas Klas II A Wanita Semarang setelah sebelumnya digelar di LP Klas 1 Kedungpane. Anggota KPU Kota Semarang Divisi Sosialisasi Data, Informasi dan Humas, Henri Wahyono mengatakan dari 280 penghuni lapas, yang terdftar dalam DPT sebanyak 135 orang.
"Tujuannya sebagai informasi terhadap para pemilih yang tidak keluar dari lapas," kata Henri.
Ia menambahkan, jika ada narapidana yang habis masa tahanannya tepat saat pelaksanaan pilgub, yakni 26 Mei 2013, maka narapidana tersebut tetap diwajibkan memilih di TPS yang sama yaitu TPS 5 Kelurahan Pandrian.
"Tetap ikut di sini dulu, kalau enggak punya KTP ya di DPT," ujar Henri.
Suasana sosialisasi cukup interaktif, pihak KPU beberapa kali melontarkan pertanyaan dasar semisal tanggal pelaksanaan pilgub dan kemudian dijawab oleh para penghuni lapas. Mereka pun memperhatikan keterangan yang diberikan petugas KPU sambil duduk lesehan.
(alg/try)