"Hari ini kita lakukan di sekitar Garudamas, kemarin di belakang Pluit Futsal, jadi total sudah 70 rumah. Ternyata ada juga yang punya mobil," kata Kepala Koordinator Normalisasi Waduk Pluit Pasca Banjir bernama Herianto, pada detikcom, Rabu (17/4/2013).
Herianto menambahkan sedikitnya 15 KK yang memiliki mobil sehingga. Mereka otomatis tidak akan dicarikan rusun besubsidi untuk lokasi relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemilik mobil ini tidak akan mendapatkan rusun seperti para korban gusuran yang nyata-nyata tidak mampu. Rusun Pulo Gebang pun disiapkan untuk sekitar 200 KK korban gusuran Waduk Pluit, namun mereka meminta rusun yang terdekat.
"Untuk yang benar-benar kurang mampu, kita siapkan rusun, ditambah dinas perumahan kita minta disediakan 200 unit di Pulo Gebang, tapi kejauhan. Terus mereka minta rusun di Muara Baru," ujar pria yang ditunjuk langsung oleh Jokowi untuk mengatasi masalah Waduk Pluit.
Sementara penggusuran hari ini yang dilakukan di Garudamas, Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara, masih berlangsung. Para warga yang menjadi korban gusuran hanya menuntut sosialisasi. Namun tidak ada perlawanan dari warga saat backhoe menghancurkan rumah mereka satu persatu.
"Rumah-rumah ini tidak ada izin bangunannya karena diatas tanah negara. Otomatis tidak ada IMB, kan tanah negara. Tidak ada RT dan RW, tapi warga ada yang sudah 10 tahun, ada yang sudah 15 tahun. Yang jelas mereka minta disosialisasikan dulu, makanya diperbolehkan karena kita telah melakukan pendekatan," tutup Herianto.
(vid/lh)