Peralatan dapur yang banyak digunakan di rumah-rumah warga AS itu muncul sebagai komponen kunci dalam ledakan bom di Boston pada Senin, 15 April waktu setempat. Sebanyak 3 orang tewas dan lebih dari 170 orang lainnya luka-luka dalam peristiwa itu.
Ternyata otoritas AS sejak lama telah mengingatkan bahwa alat masak itu bisa dimodifikasi untuk melancarkan teror bom. Setidaknya ada dua dokumen yang mengingatkan tentang bahaya bom yang dibuat dari panci masak tekan tersebut. Panci ini sering digunakan untuk memasak presto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memo 2004 isinya mengingatkan para petugas perbatasan, agen-agen dan petugas penegakan hukum serta petugas lainnya telah diingatkan bahwa benda yang tampaknya tidak berbahaya itu bisa digunakan untuk membuat bom rakitan. Memo tersebut berjudul "Potential terrorist use of pressure cookers".
Dalam memo itu disebutkan, teknik perakitan bom seperti itu banyak diajarkan di kamp-kamp pelatihan teroris di Afghanistan dan telah digunakan dalam aksi-aksi bom.
"Biasanya, bom-bom ini dibuat dengan meletakkan TNT atau bahan peledak lainnya dalam panci masak... Besarnya ledakan tergantung pada ukuran panci dan jumlah bahan peledak yang dimasukkan," demikian bunyi memo tersebut.
Disebutkan pula bahwa bahan peledak seperti ini bisa diledakkan dengan menggunakan benda-benda elektronik seperti jam digital, telepon genggam, pager atau alat pembuka pintu garasi.
Kemudian pamflet bersama yang dikeluarkan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan FBI mengingatkan, keberadaan panci masak di tempat yang tidak biasa seperti di jalanan atau lobi gedung, harus dianggap sebagai hal yang mencurigakan.
(ita/nrl)