Panas terik dan hujan badai yang menerpa tidak mengurungkan niat mereka. Tiga orang itu betah berhari-hari nangkring di atas tower setinggi sekitar 50 meter.
Mereka berdalih memprotes kesewenang-wenangan pemerintah hingga ingin bertatap muka dengan pejabat bahkan orang nomor satu di Indonesia agar didengar aspirasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Fransiskus Ingin SBY, Tolak Dahlan
|
Dahlan datang bersama tiga orang stafnya untuk membujuk Fransiskus pada pukul 14.35 WIB, Selasa (16/4/2013). Ia membujuk Fransiskus dengan pengeras suara.
Dahlan berpendapat masalah tanah tersebut tidak ada kaitannya dengan PLN. Eks Dirut PLN ini meminta masalah pembebasan lahan dan dampak lingkungan atas adanya energi alternatif tenaga panas bumi di Flores diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun Fransiskus yang memanjat tower sejak Senin kemarin tetap memilih bertahan. Hujan deras yang turun tak membuat Fransiskus mau turun dari tower tersebut. Fransiskus bahkan makan hanya sekali.
Ia asyik duduk-duduk di puncak tower tower sambil membawa bendera Merah Putih.
Selain polisi, petugas PLN juga terlihat di bawah tower tersebut. Petugas PLN ini ikut memantau karena aksi Fransiskus sangat berbahaya. Kerusakan tower itu bisa mengakibatkan gangguan aliran listrik di kawasan Pulomas dan Gambir.
2. Fitri 'Spiderkid' Ada Uang Baru Turun
|
Tercatat sudah 7 tower yang ditaklukkan Fitri, termasuk atap rumah Kak Seto. Terakhir, Fitri memanjat tower SUTET di kawasan Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (27/2/2013).
Aksi Fitri ini kerap membuat warga sekitar 'jantungan' karena Fitri memanjat tower setinggi 120 meter ini tanpa alat pengaman sama sekali.
Fitri tidak kapok meski pernah terjatuh dan harus mendapatkan perawatan di RS. Begitu sembuh Fitri langsung beraksi dan memanjat tower lagi.
"Dia hanya cari perhatian saja naik tower itu," kata Kapolsek Palmerah Kompol Slamet.
Fitri terkadang dibujuk dengan iming-iming uang untuk turun dari dari atas tower, salah satunya saat memanjat tower BTS di Jl Ir H Juanda, Kertamukti, Ciputat, Tangsel pada Senin 10 Oktober 2011.
"Turun, Neng!" kata Kapolsek Ciputat Kompol Alip sambil melambai-lambaikan uang Rp 50 ribu.
Melihat ada uang berwarna biru berkibar-kibar, Fitri pun akhirnya turun tanpa bantuan.
3. Agustinus Incar Taklukan Monas
|
Ia cuma turun untuk mengambil lontong dan jagung pengisi perutnya yang keroncongan.
Nah...Agustinus akhirnya bersedia turun setelah didatangi oleh empat orang dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Sosok Agustinus terlihat memakai jaket warna biru dan celana pendek. Lelaki ini berusia sekitar 50 tahun. Setelah turun dari menara, Agustinus sempat berbicara kepada masyarakat.
"Kalau misalnya nanti Komnas HAM menjamin akan menyelesaikan kasus-kasus yang saya laporkan ini valid, yang saya sudah laporkan ke MK dan LBH. Kalau ternyata Komnas HAM tidak bisa bersama-sama dengan tim lawyer kami menyelesaikan itu, tidak menutup kemungkinan, nanti Monas saya panjat," ancam Agustinus, Sabtu (2/2/2013).
Agustinus juga menuturkan kekecewaannya kepada pemerintah. "Saya cuma minta Komnas HAM dan DPR untuk mendesak pemerintah yang ternyata setelah saya masuk penjara banyak pengalaman di sana. Banyak pemerintah membangkang undang-undang, DPR yang membuat UU tapi ternyata pemerintah yang membangkang, kan aneh. Jadi rakyat kecil ini kena pembangkangan yang dilakukan oleh pemerintah," tutur Agustinus.
Halaman 2 dari 4