Konsulat China di New York, AS seperti dilansir boston.com, Rabu (17/4/2013), memastikan korban tewas ketiga merupakan seorang warga negara China. Wanita ini merupakan salah satu mahasiswi Boston University (BU).
Secara terpisah, pihak Boston University juga membenarkan bahwa salah seorang mahasiswanya menjadi korban tewas dalam ledakan tersebut. Lebih detail, konsulat China menyatakan, dua warga negaranya, semuanya perempuan, yang tengah berkuliah di Boston menjadi korban ledakan bom saat event Boston Marathon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan identitas seorang warga China lainnya sempat dirilis ke publik, namun hanya dilaporkan hilang. Mahasiswa kedua disebut bernama Lv Lingzi atau disebut juga Lingzi Lu. Tidak ada informasi tambahan.
Dikhawatirkan, Lingzi merupakan korban tewas ketiga dalam ledakan bom Boston pada Senin (15/4) sore waktu setempat. Namun belum ada konfirmasi yang jelas atas rumor tersebut.
Kantor berita resmi China, Xinhua melaporkan, keluarga korban menolak jika identitas mahasiswi tersebut dibuka ke publik. Sedangkan Rektor Boston University, Robert A Brown, menyatakan pihaknya tidak bisa merilis nama mahasiswanya yang tewas maupun mahasiswa yang luka.
Sementara dua korban tewas lainnya dalam serangan bom Boston telah diidentifikasi. Keduanya diketahui bernama Martin Richard, bocah laki-laki berumur 8 tahun dan Krystle Campbell, wanita berusia 29 tahun yang berprofesi sebagai pelayan restoran.
(nvc/ita)