"Saya tidak tahu persis juga apa yang menjadi dasar TII memberi kesimpulan seperti itu," kata Bambang ketika dihubungi wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Bambang berargumen, partainya sudah mempunyai akuntan independen untuk memastikan keabsahan pendanaan. Laporan dari akuntan itu kemudian dilaporkan ke pengurus partai dan ketika Rapat Pimpinan Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan pemeriksaan akuntan publik lengkap kok setiap tahun dan dilaporan ke pengurus partai dan rapimnas partai. Survei ya silahkan saja dan perlu untuk memberikan ganbaran ke masyarakat. Dan kita tidak menutup diri kok," tandasnya.
TII berhasil mensurvei lima parpol, yaitu Gerindra, PAN, PDIP, PKB, dan Hanura. Di luar lima parpol itu, TII tidak melanjutkan survei karena dinilai tidak cukup kooperatif.
"Partai kurang kooperatif, yaitu PKS dan Demokrat. Sementara yang tidak kooperatif adalah Golkar, sama sekali tidak membuka komunikasi dengan TII," ucap peneliti TII Putut Aryo Saputro.
Sementara itu, PPP hanya sebatas membuka diri untuk audiensi. TII tidak melanjutkan surveinya terhadap PPP.
(van/try)