Pemimpin Ekstremis Yordania Senang Atas Terjadinya Bom Boston

Pemimpin Ekstremis Yordania Senang Atas Terjadinya Bom Boston

- detikNews
Selasa, 16 Apr 2013 17:47 WIB
Situasi pasca ledakan (thefullsignal.com)
Amman, - Pemimpin kelompok ekstrem Yordania mengaku "senang melihat horor di Amerika Serikat" menyusul ledakan bom yang terjadi di Boston, Amerika Serikat.

"Darah orang Amerika tidak lebih berharga daripada darah muslim," cetus Mohammad al-Chalabi, pemimpin Salafi tersebut seperti dilansir USA Today, Selasa (16/4/2013).

"Biarkan orang-orang Amerika merasakan sakit yang kami alami ketika pasukan mereka menduduki Irak dan Afghanistan serta membunuhi orang-orang kami di sana," ujar Al-Chalabi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Chalabi dinyatakan bersalah dalam plot Al-Qaeda untuk menyerang kedutaan AS dan misi-misi diplomatik Barat lainnya di Yordania pada tahun 2003. Pria itu mendekam di penjara selama 7 tahun atas keterlibatannya dalam serangan yang gagal itu. Kelompok Al-Chalabi dinyatakan terlarang di Yordania.

Seorang pejabat keamanan Yordania mengatakan, pengamanan di sekitar kedutaan AS di Amman langsung diperketat menyusul ledakan bom yang terjadi di Boston pada Senin, 15 April waktu setempat.

"Seiring terdengarnya berita tersebut (bom Boston), kami segera menempatkan patroli polisi yang lebih banyak di sekitar kedutaan," ujar pejabat yang enggan disebutkan identitasnya itu. Pejabat itu menolak menjelaskan lebih rinci. Alasannya, informasi tersebut bersifat sensitif.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads