"Darah orang Amerika tidak lebih berharga daripada darah muslim," cetus Mohammad al-Chalabi, pemimpin Salafi tersebut seperti dilansir USA Today, Selasa (16/4/2013).
"Biarkan orang-orang Amerika merasakan sakit yang kami alami ketika pasukan mereka menduduki Irak dan Afghanistan serta membunuhi orang-orang kami di sana," ujar Al-Chalabi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat keamanan Yordania mengatakan, pengamanan di sekitar kedutaan AS di Amman langsung diperketat menyusul ledakan bom yang terjadi di Boston pada Senin, 15 April waktu setempat.
"Seiring terdengarnya berita tersebut (bom Boston), kami segera menempatkan patroli polisi yang lebih banyak di sekitar kedutaan," ujar pejabat yang enggan disebutkan identitasnya itu. Pejabat itu menolak menjelaskan lebih rinci. Alasannya, informasi tersebut bersifat sensitif.
(ita/nrl)