"Saya beberapa kali bertemu SBY dan tidak pernah bicara posisi. Keputusan masuk atau tidak bukan menjadi alasan," tegas Yenny.
Hal ini disampaikan Yenny dalam konferensi pers di Kantor PKBIB di Jl Kalibata Timur, Jaksel, Selasa (16/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi kami tetap memperjuangkan kebangsaan dan rumah politik Gus Dur. Tawaran dari PD datangnya agak terlambat," lanjut perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid.
Selain itu tawaran dari SBY datangnya terlambat. Yenny tak mau pendukungnya terpecah belah lebih jauh.
"Salah satunya karena bnyak dari kader kita sudah terlanjur memproses di partai lain. Kalau saya ada di satu tempat membuat kader tidak solid," lanjut Yenny yang tampak anggun mengenakan batik dan kerudung hijau ini.
"Kami memilih tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. Karena kader kami ditawari di berbagai partai. Saya tidak mau meninggalkan rekan-rekan yang berjuang di PKBIB," tandas perempuan 38 tahun ini.
(van/nrl)