"Ada SPBN yang di Cilincing satu doang, tapi selalu dibilang habis kalau nelayan kecil yang beli, biasanya itu buat bos nelayan saja," kata koordinator nelayan Marunda, Aslik (54), Selasa (16/4/2013).
Hal ini membuat para nelayan membeli solar di darat atau di SPBU dengan menggunakan dirijen. Namun siasat ini pun mengakibatkan para nelayan terlambat melaut karena harus mengantri solar bersamaan dengan truk kontainer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aslik menambahkan selain sulitnya mendapatkan solar khusus nelayan di Cilincing. Pembelian solar mereka pun dibatasi sehingga waktu melaut jadi jauh berkurang.
"Dengan persediaan hingga 60 liter solar untuk kapal nelayan yang berkapasitas 5 sampai 7 Gros Ton (GT). Kita bisa menghabiskan sekitar Rp 400 ribu sekali melaut," ujar Aslik.
"Belum lagi biaya konsumsi bagi para nelayan yang melaut, satu kapal bisa membawa 2-3 awak nelayan. Jadi kita sangat sulit kalau ditambah persediaan solar yang hanya diberikan kepada bos besar," tutup Aslik.
(vid/rmd)