Malika dan Sabina Aralova hilang di siang hari di ibukota Dushanbe saat negeri tersebut merayakan Tahun Baru Persia pada 25 Maret lalu. Kedua anak berumur 6 tahun dan 4 tahun itu merupakan saudara sepupu.
Hilangnya kedua bocah tersebut menghebohkan Tajikistan. Warga bahkan menggunakan Facebook untuk membantu menemukan keduanya. Aparat kepolisian pun terus melakukan operasi pencarian. Namun hingga kini, upaya itu belum membuahkan hasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hilangnya kedua anak tersebut telah dibahas dalam pertemuan antara Menteri Dalam Negeri Tajikistan Ramazon Rakhimov dan Duta Nesar AS Susan Elliot.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan para orangtua di Tajikistan. Terlebih beredar rumor, kedua bocah itu telah diculik oleh sebuah sindikat perdagangan anak ataupun fedofil terorganisir, yang mungkin terkait dengan kasus terdahulu hilangnya anak-anak.
Atas hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri Tajikistan mengimbau masyarakat untuk tidak mendengarkan rumor-rumor. Diakui juru bicara kementerian, Makhmadullo Asadulloyev, operasi pencarian yang dilakukan secara ekstensif sejauh ini, belum menunjukkan hasil.
"Kepolisian telah melihat CCTV di pasar-pasar, bandara... Namun sejauh ini tak ada hasil," ujarnya.
(ita/nrl)