Pada deklarasi pasangan Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmoko di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/4) kemarin, Megawati mengingatkan kepada TNI untuk bersikap netral dalam Pilkada Jateng. Dia mengaku menerima laporan ada cagub yang menggunakan TNI untuk mempengaruhi pilihan warga di Jateng. Dalam pidatonya, Mega menekankan agar Babinsa di Jateng jangan mau digerakkan oleh calon tertentu untuk mempengaruhi warga.
Bibit Waluyo terkesan enggan menanggapi tudingan itu. Ketika ditanya wartawan di Karanganyar, Senin (15/4/2013), dengan ketus dirinya mengaku tidak ada hubungan dengan tudingan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bibit selanjutnya enggan menanggapi pernyataan wartawan perihal tudingan tersebut pihak PDIP tersebut. Mantan Pangdam IV Diponegoro yang juga mantan Pangkostrad itu justru menyerahkan tudingan kembali itu kepada Megawati dan menyatakan rasa terimakasih dan permintaan maaf kepada Mega karena telah dikoreksi.
"Itu urusan Bu Mega saja. Ya mangga (silakan) saja. Saya terimakasih atas koreksinya. Segala kekurangannya, saya mohon maaf," lanjut Bibit yang merupakan cagub dari PDIP pada Pilgub Jateng tahun 2008 lalu.
Bawaslu Jateng pernah menegur Bibit Waluyo karena terbukti melakukan kegiatan kampanye terselubung saat kegiatan panen Kebun Bibit Sekolah (KBS) dan Peresmian Kebun Bibit Tentara (KBT) di Kejajar, Dieng, Wonosobo. Bawaslu menilai acara itu ditunggangi kepentingan cagub yang melakukan mobilisasi massa menggunakan mesin birokrasi.
(mbr/try)