Rendi terbaring di ruang anak RS Bhayangkara, Jalan Kartini Pekanbaru, Senin (15/4/2013). Dia ditemani ibu dan keluarga.
Dari balik kaca ruang perawatan, Rendi tampak menangis ketika 3 perawat membersihkan luka tembak yang berada di bawah ketiak lengan kanannya. "Sakit-sakit, ayaaaah!" jerit bocah itu memanggil ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orangtua korban merupakan karyawan perusahaan perkebunan sawit dn karet asal Malaysia. Rendi ikut ayahnya bekerja, Minggu (14/4) kemarin.
"Rupanya ada polisi dan satpam lagi mengejar pencuri di lahan perusahaan. Saat menembak pencuri, ternyata keponakan saya itu kena pelurunya," kata pihak keluarga yang tidak bersedia dituliskan namanya.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah, ketika dikonfirmasi membenarkan kasus peluru nyasar itu. "Korban terkena peluru nyasar anggota Shabara. Tapi nanti saya jelaskan lebih rinci, karena saya masih rapat," kata Hermansyah kepada detikcom.
(cha/try)