SBY Sudah Terima 3,5 Juta Pengaduan SMS, 30 Persen Bernada Negatif

SBY Sudah Terima 3,5 Juta Pengaduan SMS, 30 Persen Bernada Negatif

- detikNews
Minggu, 14 Apr 2013 05:38 WIB
Cipanas - Sebelum terjun ke dunia twitter, Presiden SBY sudah pernah menyapa rakyatnya secara langsung lewat layanan pesan pendek atau yang biasa dikenal dengan SMS. Layanan SMS Presiden SBY sendiri sudah diluncurkan sejak tahun 2005 lalu.

Sebanyak 3,5 juta pesan singkat dari rakyat, masuk ke dalam kotak masuk SMS tersebut. Tidak hanya SMS, selama menjalani pemerintahannya, SBY juga telah menerima surat tertulis sebanyak 115 ribu lembar.

"Sejak tahun 2005 hingga sekarang saya terima 3,5 juta SMS dan 115 ribu surat yang tiap minggunya update," ujar SBY dalam launching akun twitter @SBYudhoyono, di Istana Cipanas, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah SMS yang masuk SBY beserta staff bidang media sosial melakukan pemetaan. Hasilnya, dari 3,5 juta SMS sebanyak 40 sampai 50 persen mendukung kinerja SBY dalam pemerintahan. sedangkan 30 sampai 40 persen mengirim pesan netral kepada pemerintahan SBY.

"Tapi ada juga yang negatif, kurang mendukung dan menolak, yang menyampaikan kurang baik sekitar 20 sampai 30 persen," sambung SBY.

Meski ada yang bersifat kontra, SBY menganggap hal itu bagian dari sistem pemerintahannya yang demokrasi.

Presiden SBY juga beralih ke dunia twitter karena melihat perkembangan yang pesat di dunia media sosial. Untuk itu, dirinya membuat akun twitter resmi dengan nama @SBYudhoyono.

"Setelah ditelaah dahsyatnya media sosial yang bisa berkomunikasi bebas tanpa hambatan dan distorsi serta dukungan dari Ibu Ani dan anak-anak saya untuk masuk ke dunia Twitter, saya bergabung dan bisa menyapa serta berbagi inspirasi hal penting bagi rakyat kita," papar SBY kepada wartawan.

(rvk/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads