Ini Alasan Ahok Jarang Ngetweet

Hari ke-180 Jokowi

Ini Alasan Ahok Jarang Ngetweet

- detikNews
Sabtu, 13 Apr 2013 14:48 WIB
Jakarta - Ketika sejumlah pejabat negara memanfaatkan twitter untuk berinteraksi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) justru mulai meninggalkan media sosial itu. Ia memilih fokus bekerja ketimbang 'genit' berkicau ria.

Ahok mengaku kini jarang bermain twitter dengan alasan kesibukannya.

"Gimana mau main twitter sekarang. Baru turun mobil, sudah dikerubuti sampai malam," kata Ahok usai meresmikan Rain Water Harvesting di SMPN 120, Jalan Kampur Muara, Penjaringan, Jakarta Barat, Sabtu (13/4/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suami Veronika Tan ini juga pekerja keras, seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Ia tidak sependapat dengan tudingan sejumlah pihak yang menyebut aksinya pencitraan semata saat menyelesaikan beragam masalah di Ibu Kota, seperti masalah banjir yang terjadi pada Januari 2013 lalu.

Saat itu, Ahok dianggap menghilang dibanding Jokowi yang langsung terjun ke lapangan. Ahok juga punya akun twitter, @basuki_btp. Ahok terakhir ngetweet pada 22 Maret 2013.

"Kamis (17/1/2013) datang ke kantor, Balaikota kerendam, saya tinjau langsung ke Pluit, kalau tau banyak wartawan, mari ikut saya, ikut. Harusnya begitu kalau pencitraan," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2013).

Menurut Ahok ketika banjir dia dihubungi Jokowi untuk mencari pasir dan batu. Jokowi juga memerintahkannya untuk menungguin Pluit yang banjir.

"Apa harus nge-tweet? menurut saya itu genit banget," ujar Ahok.

Menurut mantan bupati Belitung Timur ini, isu pencitraan dirinya bermula dari unggahan video youtube. Ketika itu, menurut Ahok yang diunggah hanya bagian "marah-marah" Ahok.

"Itu dua jam negosiasi sama buruh, dipotonglah ketika saya marah. Apakah ini pencitraan? saya tidak tahu," kata Ahok.

(aan/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads