"Sekolah itu mesti dilengkapi dengan air. Kalau bicara sekolah sehat, tidak ada air bagaimana? Dan air di sini kan air tanah, air asin. Nah, salah satu solusi ya memang harus buat bak tampungan air," papar Ahok usai meresmikan Rain Water Harvesting di SMPN 120, Jalan Kampur Muara, Penjaringan, Jakarta Barat, Sabtu (13/4/2013).
Menurut dia, satu bak penampungan air hujan dapat menampung sekitar 40 meter kubik air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengatakan halaman sekolah dapat dimanfaatkan untuk membangun bak penampungan air hujan.
"Jakarta itu sebetulnya hampir tiap minggu ada hujan loh. Beberapa bulan, ada pasti sekali hujan. Ini (halaman SMPN 120) kan luas sekali sehingga ia memanfaatin halaman sekolah yang mempunyai atap seperti ini. Sehingga luar biasa, karena talang air dibuat memanjang," kata Basuki.
"Kalau memang nanti kurang, ada caranya lagi. Kita bisa tambahkan lagi untuk talangnya itu sehingga mereka bisa perhitungkan, dan mekanik RWH tadi bagus juga, sehingga kalau diinjak akan selesai berhenti dengan sendri airnya kan," lanjut ayah 3 anak ini.
Ahok menambahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) ini diterapkan dengan tidak menggunakan air tenaga listrik sehingga sangat menghemat energi.
"Itu dibuat tidak pakai listrik. Iya itu menarik. Ketika diinjak airnya datang terus dia menutup sendiri jika tidak digunakan, Ini untuk melatih hemat air," kata Ahok penuh semangat.
(edo/aan)