Pesan-pesan dan kritikan itu disampaikan Jokowi untuk jajaran Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Jaya yang bakal segera diganti.
Sarjana Kehutanan UGM ini ingin pasar tradisional yang bau, kumuh bisa disulap menjadi pusat perbelanjaan yang nyaman. Pedagang-pedagang yang semrawut ditata rapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Semangat Melayani Pedagang
|
"Harus mengerti cara menata pedagang, termasuk kaki lima (PKL)," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2013).
Jokowi berharap, para direksi Pasar Jaya tersebut tidak hanya bisa mengelola pasar saja, namun juga memiliki semangat dan mampu melayani para pedagang.
"Yang penting itu, jangan cuma jualan properti, jangan cuma kerja sama mendapatkan CSR saja," kata Jokowi.
2. Manajemen Hipermarket
|
Orang nomor satu di Jakarta ini ingin pasar-pasar di Ibu Kota bersih, tertata, dan mempunyai ruang parkir yang memadai.
"Manajemen seperti manajemen hipermarket, tapi jangan membebani pedagang. Itu fungsi PD Pasar Jaya seperti itu," kata JokowiΒ usai rapat dengan manajemen PD Pasar Jaya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Menurut dia, PD Pasar Jaya berfungsi memberikan pelayanan kepada para pedagang, petani, tidak terlalu membebani dan bisa mengelola distribusi barang yang ada di Jakarta.
Jokowi juga berharap PD Pasar Jaya bisa berfungsi untuk melakukan distribusi logistik di pasar. Jika logistik lancar maka inflasi bisa turun. "Sekarang kan PD Pasar Jaya kayak bisnis properti saja," ujar Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini mengatakan, jika pengelolaan pasar tradisional di Jakarta bisa moderen maka tak akan ada lagi pasar kotor dan bau, serta parkir yang semrawut.
Ia berencana juga akan membuat pasar tradisional percontohan. Empat pasar bakal jadi proyek pertama peremajaan percontohan itu adalah Pasar Minggu, Pasar Rumput, Pasar Jati Rawasari dan Cempaka Putih.
3. Kios Gratis 6 Bulan
|
Untuk mendapatkan kios, akan dilakukan pengundian. Bila mendapat lokasi yang bagus, maka itu keberuntungan. Namun yang lain juga bisa menunggu.
Dengan program ini, diharapkan dapat mengubah manajemen PKL menjadi pedagang formal.
Jokowi lalu berencana memanggil pihak PD Pasar Jaya guna mencari solusi terbaik. "Besok saya panggil pihak Pasar Jaya. Kerja itu yang cepat. Kalau bisa digratiskan," kata Jokowi di depan sebuah kios pakaian di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2012).
4. Jangan Cuma Cari Untung
|
Jokowi mendengar keluhan para pedagang di sebuah warung kopi saat datang ke Pasar Induk Cipinang, Rabu (24/10/2012) pukul 14.00 WIB.
"Kami hanya ingin bisa berdagang dengan tenang dan bisa berdagang jangka panjang, jangan sampai dipindah," kata pedagang beras, H Nelis.
"Kami dengar kabar kalau pasar induk ini akan dipindah, kami tidak setuju, hak guna pakai juga harus jelas, listrik harus baik, jalan juga harus dapat perbaikan," sambungnya.
Menanggapi hal ini, Jokowi berjanji akan menampung semua keluhan tersebut. Namun mantan Wali Kota Solo ini juga sudah punya prioritas perbaikan.
"Yang paling mendesak itu infrastruktur dan manajemen internalnya," ujar Jokowi.
Syamsul, selaku pengelola pasar menambahkan, Jokowi berpesan padanya agar bekerja dengan baik. Bulan depan, sang gubernur akan kembali ke pasar untuk memeriksa hasil kerjanya.
"Pesannya kalau bisa jangan hanya profit oriented saja. Pak Gubernur minta laporan apa yang kita lakukan, nanti sebulan akan ditinjau lagi," ujarnya.
Terkait rencana pemindahan pasar, Syamsul menegaskan itu baru wacana saja. Ide itu terlontar karena kondisi pasar saat ini sudah tua. "Jadi ini sosialisasi saja," terangnya.
Halaman 2 dari 5