"Dibutuhkan sosok panglima yang mampu melakukan modernisasi alutsista, meningkatkan profesionalisme dan disiplin prajurit," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (12/4/2013).
Panglima yang baru juga harus memiliki keinginan kuat untuk menuntaskan program reformasi internal di TNI. "Reformasi peningkatan profesionalisme," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Mahfudz tidak setuju dengan percepatan penggantian Panglima sebelum memasuki masa pensiun. "Percepatan pergantian tidak terlalu relevan. Kalau dikaitkan pemilu, TNI-Polri kan kerjanya sudah by sistem, biarkan saja selesaikan hingga Agustus ini," tutur Mahfudz.
(fdn/van)