Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan seperti dilansir News.com.au, Jumat (12/4/2013, korban jiwa ke-9 itu adalah seorang pemuda berumur 21 tahun yang meninggal pada Kamis, 11 April akibat luka-luka yang dideritanya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir Yahya Moussa mengatakan, pria muslim itu tewas akibat luka-luka bakar yang dialaminya setelah bom molotov dilemparkan ke arahnya, saat bentrokan awal pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada 7 April lalu, bentrokan serupa kembali terjadi di luar gedung Katedral Ortodoks Koptik St. Mark di Kairo. Insiden ini terjadi menyusul prosesi pemakaman yang digelar untuk empat warga Kristen yang tewas dalam insiden di El Khusus. Sedikitnya dua orang tewas dan hampir 100 orang luka-luka dalam kerusuhan tersebut.
Tak lama setelah kejadian itu, Presiden Mesir Mohamed Morsi mengeluarkan kecaman atas kekerasan sektarian tersebut. Morsi bahkan menyebut bahwa kekerasan di gedung Katedral itu juga merupakan serangan terhadap dirinya. Morsi pun memerintahkan penyelidikan segera atas insiden tersebut.
Setelah seremoni pemakaman itu, kerusuhan kembali terjadi di El Khusus dan menewaskan satu orang. Pada 10 April waktu setempat, ratusan orang turun ke jalan-jalan di Kairo untuk menyerukan persatuan nasional. Selama aksi demo itu, para demonstran menyerukan persatuan antara warga muslim dan Kristen Koptik di negeri itu.
(ita/nrl)