Pelecehan seksual ini dialami Tieqa saat naik Metro Mini 74 jurusan Blok M - Rempoa pada Senin, 1 April 2013 lalu. Saat itu Tieqa naik Metro Mini usai pulang kantor. Di dalam Metro Mini, Tieqa naik dapat duduk di dekat jendela. Sebelahnya, duduk seorang perempuan.
Kondisi Metro Mini saat berangkat dari Blok M penuh sesak. Setelah memberi ongkos pada kernet, Tieqa tertidur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Tieqa memang memakai rok, namun tidak terlalu mini. Rupanya, penumpang di sebelah Tieqa sudah berganti laki-laki dan kondisi Metro Mini berangsur sepi.
"Bapak-bapak gitu, saya tepis, 'Heh!'. Mungkin dia malu, berdiri dan langsung turun," imbuhnya.
Peristiwa ini adalah kejadian kedua kalinya bagi Tieqa. Sebelumnya, di dalam Metro Mini dengan jurusan yang sama yang saat itu penuh sesak, dia duduk di belakang sopir. Ada seorang penumpang laki-laki memaksa duduk di selasar dekat sopir.
"Dia memaksakan diri jongkok. Di situ tangannya ke daerah dada saya, minggir-minggir. Saya dorong," kata Tieqa.
Reaksi penumpang lain dalam dua kejadian itu, menurut Tieqa, tak ada yang mencegah atau peduli. "Malah ikut melihat dan menjadi bahan perhatian," tuturnya.
Tieqa prihatin atas ketidakpedulian penumpang itu, juga keamanan dari pelecehan seksual. "Mungkin diperketat lagi ya penjagaannya," harapnya.
(nwk/nrl)