Tak sadar dengan kondisi itu, Yuda asyik saja mengeluarkan HP untuk mengecek twitter. Saat di sekitar kawasan Jl Cut Meutia, seorang pemuda berambut gondrong dengan tato di tangan menghampiri kursinya dan duduk di sebelahnya.
"Pada awalnya pria tersebut meminta tolong untuk meminjam HP sambil basa-basi. Kalau permintaan tidak dituruti maka dia mengancam akan menusuk saya dengan bertanya 'Pernah ditusuk tidak? Mau tahu rasanya ditusuk tidak?'" cerita Yuda kepada detikcom, Jumat (12/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya lakukan adalah membentak pria tersebut. Saya berani karena pria tersebut naik seorang diri dan tidak dalam keadaan mabuk," terang pria yang bekerja sebagai account representative di sebuah perusahaan swasta di kawasan Salemba ini.
Rupanya preman itu ciut juga dibentak Yuda yang tubuhnya lebih kecil. Sang preman akhirnya meminta uang sekadarnya. Yuda pun memberi uang Rp 10 ribu dan meminta pemuda itu tak memalak penumpang yang lain.
"Dari penumpang yang lain saya dengar dia memang sering naik di rute itu. Ada ibu-ibu yang diancam dan menyerahkan cincin kawinnya. Ya semoga saja petugas kepolisian bisa mencegah peristiwa seperti ini terjadi," harap Yuda.
(ndr/nrl)