"Mungkin akan lebih baik kalau ada petugas Bea Cukai atau BNN di bandara domestik," kata Kasi Intel Bea Cukai Jakarta, Achmad Sandri Qurnain di kantor Bea Cukai Jakarta, l Merpati, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2013)
Achmad menjelaskan, target para penyelundup adalah lolos dari bandara internasional yang dipantau ketat oleh Bea Cukai dan BNN. Bila lolos, dengan mudah narkoba disebar ke daerah melalui penerbangan domestik yang selama ini relatif kurang ketat penjagaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab stigma ini karena sebagian besar pemeriksaan barang di bandara domestik berfokus pada keamanan melalui mesin X-Ray saja. Tidak ada petugas khusus untuk pemeriksaan narkoba.
" X-ray dan semacamnya kan untuk pengaman saja, sedangkan untuk pemeriksaan narkoba itu belum," tutur Achmad.
Menurut Achmad, kalau aspirasinya ini terlaksana, hasil pemberantasan narkoba di Indonesia pasti akan lebih baik lagi. Namun, ia tidak memungkiri masih kurangnya sumber daya manusia di lapangan dan skala prioritas bandara yang akan dijaga.
"Teknisnya kan bisa diatur nanti. Tapi kalau itu dilakukan mungkin bisa lebih mudah kita mendapatkan peredaran narkoba di Indonesia," pungkasnya.
(lh/lh)