"Berdasarkan penelitian, sebelum tahun 2012 telah diketahui ada mata air di utara situs. Mata air ini tepat berada di tangga naik situs. Masyarakat setempat percaya jika ingin naik ke situs, harus membasuh diri atau bersuci terlebih dahulu," kata arkeolog Ali Akbar saat berbincang dengan detikcom, Kamis (11/4/2013).
Ali menjelaskan, struktur batu yang disusun manusia juga jelas terlihat pada mata air tersebut, sehingga membentuk semacam sumur sedalam 1 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, di lokasi mata air di barat dan di timur sudah dimanfaatkan oleh masyarakat masa lalu. Terbukti dengan ditemukannya struktur batu columnar joint sehingga berbentuk seperti sumur.
"Bahkan dekat mata air timur ditemukan struktur tangga, mirip dengan yang di utara. Sementara itu mata air di selatan ditemukan di tengah sawah, namun tidak dijumpai batu columnar joint," terangnya.
Kemungkinan besar, tambah Ali, terdapat masyarakat yang naik ke situs selain melalui tangga utara. Masyarakat dari barat dan timur memiliki tangga naik masing-masing dan setiap tangga naik terdapat mata air yang dijadikan sumur.
"Kemungkinan dulu untuk bersuci itu lazim dalam tempat ibadah. Masyarakat masa kini menggunakannya untuk berbagai kepentingan. Bagi yang percaya tentu air itu dianggap memiliki khasiat tertentu," tuturnya.
(ndr/mad)