Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelanggara Negara (LHKPN) yang bisa diakses di KPK, Kamis (11/4/2013), perinciannya, harta itu berasal dari harta tidak bergerak alias tanah dan bangunan sebesar Rp 825 juta. Dari data itu, tercatat dia punya sejumlah aset di Balikpapan dan Jakarta Selatan.
Selain itu, Suparni juga punya dua mobil senilai Rp 230 juta. Terakhir, ada giro setara kas senilai Rp 556 juta. Dia juga punya hutang kala itu sebesar Rp 174 juta. Dengan demikian, total hartanya Rp 1,437 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama berkarier, Suparni erat dengan dunia intelijen. Selain sudah menjabat sebagai Wakabaintelkam sejak Maret 2011, kiprah Suparni ketika masih berpangkat perwira menengah juga erat dengan dunia telik sandi ini.
Suparni pernah menjabat sebagai Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Kanit IPP (Intelijen Pengamanan Kepolisian) Dit IPP Polda Nusa Tenggara, Direktorat IPP Polda Kaltim, Direktur Intelkam Polda Bengkulu, Direktur Intelkam Polda Sulsel.
Latar belakang Suparni yang kental dengan aroma intelijen ini disebut-sebut cocok dengan kriteria yang dibutuhkan Presiden SBY, khususnya untuk pengamanan 2014. Seperti diketahui, untuk mengamankan pesta demokrasi lima tahunan itu bukan perkara mudah, diperlukan informasi-informasi pendukung untuk menjaga situasi tetap kondusif.
(mad/ndr)