Ratusan kepala keluarga yang menjadi korban banjir itu tersebar di 9 Desa dan 3 Dusun dengan ketinggian air bervariasi hingga 3 meter. Kawasan terparah berada di Desa Muara Bias, Desa Muara Loyo dan Desa Sebakung 3 hingga Desa Sebakung 5, di Kecamatan Long Kali.
"Di Desa Sebakung 3-5 di Kecamatan Long Kali, terendam banjir hingga 3 meter dan 500 hektar areal pertanian siap panen rusak akibat banjir sejak Senin (8/4/2013)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata, ketika dihubungi detikcom, Rabu (10/4/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Desa Sebakung Makmur juga sekitar 500 hektar sawah gagal panen. Ada desa yang belum di data karena tim gabungan antara lain dari Polri, TNI, Dinas Sosial, BPBD Kaltim dan Kabupaten Paser, belum bisa ke lokasi," sebut Wahyu.
"Kebutuhan logistik juga sudah mulai kita berikan sejak kemarin. Kita ke lokasi dengan menggunakan perahu-perahu untuk mengantar makanan," tambahnya.
Meski rumah terendam banjir lebih dari 1 meter, sambung Wahyu, namun sepanjang hari Rabu, tidak ada yang warga yang mengungsi di posko yang didirikan di kedua kecamatan. Mereka lebih memilih mengungsi ke rumah keluarga mereka.
"Tidak ada yang mengungsi, mereka mengungsi ke rumah keluarga mereka yang lebih tinggi. Yang jelas, akses jalan menuju desa dan antar desa terendam banjir," terang Wahyu.
"Hari ini kita juga ke Desa Mendik di Kecamatan Long Kali. Sekitar 250 hektar sawah juga rusak karena banjir. Sawah itu siap dipanen oleh warga setempat," tutupnya.
Banjir merendam desa-desa di 2 Kecamatan, diduga akibat luapan Sungai Kandilo. Sebelumnya, hujan deras menguyur Kabupaten Paser pada hari Minggu (7/4/2013) hingga mengakibatkan luapan sungai tersebut.
(fjp/rni)