Menurut Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen. Masoud Jazayeri, Amerika Serikat dipersalahkan atas meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
"Kekuatan hegemoni dan intimidasi memicu ketegangan dan krisis-krisis regional dan global, dan dalam kasus ketegangan Korea, yang salah adalah Amerika Serikat," cetus petinggi militer Iran itu seperti dilansir media Iran, Press TV, Rabu (10/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jazayeri, keberadaan AS di wilayah tersebut merupakan akar ketegangan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel). Bahkan dikatakannya, AS bermaksud memanfaatkan situasi yang diciptakannya di wilayah tersebut dan menambah jumlah pasukan yang telah ditempatkannya di Korsel dan Jepang.
Pejabat militer Iran itu pun mengingatkan Jepang dan Korsel akan instabilitas di wilayah tersebut akibat ketegangan ini. Pemerintah Tokyo dan Seoul pun didesaknya untuk mempertimbangkan kembali kebijakan mereka yang didikte AS.
Retorika perang Korut kian gencar setelah AS mengerahkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir, B-52 dan B-2 dalam latihan militer gabungan dengan Korsel. Korut yang marah atas tindakan AS itu, mengancam akan melancarkan serangan nuklir terhadap AS dan sekutu-sekutunya.
Korut pun telah memindahkan rudal jarak menengah ke wilayah pantai timurnya, setelah sebelumnya Korut memindahkan rudal Musudan ke pantai yang sama. Rudal yang bisa memiliki jarak jangkauan sekitar 3 ribu kilometer itu, secara teori mampu menjangkau target di Jepang dan Korsel, bahkan pangkalan militer AS di Pulau Guam, Pasifik.
(ita/nrl)