Gubernur Provinsi Bushehr, Fereydoon Hasanvand seperti dilansir AFP, Selasa (9/4/2013), menuturkan, sedikitnya 30 orang tewas akibat gempa ini. Kemudian lebih dari 800 orang mengalami luka-luka dan kini tengah menjalani perawatan medis.
Belum ada informasi soal lokasi dan asal korban tewas. Namun, Direktur Bulan Sabit Merah Iran, Mahmoud Mozafar menuturkan, laporan awal menyebutkan satu desa di dekat Khormoj, hancur akibat gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa ini memicu kepanikan warga, terutama yang berada di gedung-gedung bertingkat, karena getarannya dirasakan sangat kuat. Saking kuatnya, gempa ini bahkan dirasakan hingga ke wilayah Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu, kepada televisi setempat, Gubernur Hasavand menuturkan, gempa ini tidak menimbulkan kerusakan sedikit pun pada reaktor nuklir di Bushehr, yang berjarak 99 km dari pusat gempa. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh ketua insinyur dalam fasilitas nuklir tersebut, Mahmoud Jafari.
"Tidak ada protokol keamanan maupun operasional yang terganggu akibat gempa ini," ucap Mahmoud Jafari.
Badan Seismologi Iran mencatat, gempa bumi berkekuatan 6,1 SR ini terjadi pukul 16.22 waktu setempat. Pusat gempa terletak di wilayah Kaki dan berada pada kedalaman 12 km dari permukaan laut.
Dilaporkan, terjadi sejumlah gempa susulan dengan kekuatan cukup besar, yang semakin membuat panik warga. Wilayah Iran terletak di atas sejumlah patahan bumi yang membuat wilayah ini rawan gempa.
Akibat kondisi tersebut, gempa bumi yang terjadi di Iran seringkali memiliki dampak kerusakan yang besar. Salah satunya gempa bumi pada Agustus 2012 lalu yang berkekuatan 6,2 SR dan 6 SR hingga menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai 3.000 orang.
(nvc/mad)