Hal itu diungkapkan Djoko saat ditemui di ruang kerjanya di PN Bandung, Jalan LRE Martadinata, Selasa (9/4/2013). "Benar tidaknya pernyataan itu saya tidak tahu menahu. Itu kan yang tahu adalah yang bersangkutan sendiri," ujar Djoko.
Ia melanjutkan, selama ini Setyabudi dikenal sebagai pribadi yang baik. Pergaulan dengan sesama hakim pun disebut Djoko sangat baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, soal temuan suap hakim seperti ini kembali pada integritas masing-masing hakim. Selama ini, MA melalui Bawas, KY dan pengawasan internal pun telah berupaya agar kasus seperti ini tak terjadi. Namun semua tergantung pada pribadi masing-masing.
"Integritas itu tidak tampak secara visual. Kita kan tidak tahu isi hati lain. Orang yang kelihatannya selalu baik, tapi ternyata bisa juga menipu. Begitu juga ada yang kelihatannya gimana, ternyata punya integritas baik," tuturnya.
Aturan soal hakim yang seharusnya dibatasi komunikasi dengan penasehat hukum pun dikatakan Djoko seharusnya tetap dipegang teguh. "Dari dulu juga aturannya seharusnya dibatasi. Tapi kan balik lagi ke integritas. Bisa saja di pengadilan tidak komunikasi, tapi di luar siapa yang tahu," katanya.
(tya/ern)