Kapolsek Kalideres Kompol Danu Wiyata berulang kali mengimbau warga membubarkan diri dengan tertib.
"Kalau tidak mau mundur, tangkap saja. Jangan dipukul," kata Kapolsek kepada jajarannya sekitar pukul 17.15 WIB, Selasa (9/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita jangan mau menuruti apa kata polisi. Kita di sini bukan pendemo, kita memperjuangkan hak kita," kata salah seorang koordinator aksi.
Dua polisi sigap bergerak menangkap sang koordinator bersama 4 temannya.
Melihat aksi penangkapan itu, massa PKL melawan. "Jangan tangkap mereka...jangan tangkap mereka!" teriaknya.
Mereka bak dikomando menimpuki aparat kepolisian dengan batu. Suasana semakin memanas. Polisi yang tanpa tameng dan helm berusaha menyelamatkan diri dari hujan batu. Namun ada 3 polisi yang terluka dan berdarah di bagian kepalanya.
"Kami dari mahasiswa UI ingin membantu PKL memperjuangkan haknya," kata sang koordinator aksi yang memakai kemeja warna abu-abu, berkulit hitam dan berambut agak gondrong.
Aparat kepolisian kemudian melepaskan 2 kali tembakan ke udara mengantisipasi pendemo yang kian beringas. PKL akhirnya kocar-kacir dan membubarkan diri. Jalur kereta masih ditutup dan dijaga polisi.
(aan/nrl)