Bentrokan terjadi ketika para polisi mencoba membubarkan massa yang berkumpul di jalanan di kota Bristol. Sekitar 200 orang menolak seruan polisi untuk membubarkan diri. Mereka terus berpesta dengan minum-minum dan menari-nari diiringi lagu-lagu hip-hop dan reggae yang diputar keras-keras.
"Botol-botol dan kaleng-kaleng dilemparkan ke para polisi, enam di antaranya mengalami luka-luka," kata Inspektur Kepala Kepolisian Avon dan Somerset Constabulary, Mark Jackson seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara para korban luka, salah seorang polisi masih harus dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya yang serius.
Pesta jalanan tersebut digelar warga Bristol untuk merayakan kematian Thatcher, yang mereka anggap tidak membantu kehidupan rakyat miskin di Inggris.
Selain di Bristol, aksi pesta jalanan juga berlangsung di kota Glasgow. Sekitar 300 orang minum-minum dan bersulang serta menari-nari di jalanan menyambut kematian Thatcher yang dijuluki "Wanita Besi" tersebut.
Thatcher yang meraih pujian internasional karena membantu mengakhiri Perang Dingin, wafat pada Senin, 8 April waktu setempat setelah menderita stroke. Mantan PM wanita pertama di Inggris itu meninggal dunia pada usia 87 tahun.
(ita/nrl)