"Saya perlihatkan berita, dan bilang, itulah dampak perbuatanmu. Dia tertegun sejenak dan air matanya keluar," kata orangtua M Dwigusta Cahya, Agus Adriyanto, di RS Bhayangkara Sartika Asih, Jalan Moch Toha, Bandung, Selasa (9/4/2013).
Agus bisa memahami cara berkendara Cahya, panggilan anak keduanya itu. Di usia muda, tendensinya berkendara dengan cepat. Keluarga sudah sering memperingatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Agus menetap di Yogyakarta. Sebelumnya, mereka tinggal di Cimahi. Cahya tetap di Cimahi karena harus kuliah di IT Telkom Bandung.
"Awalnya satu dua bulan nggak masalah (tinggal di Cimahi). Tapi selanjutnya kami mengerti ada kejenuhan berkendara. Mau tak mau harus dikoskan (di Bandung)," paparnya.
Mobil yang dikemudikan Cahya hilang kendali, menabrak pembatas jalan, dan terbang serta menimpa mobil Xenia yang melaju dari arah berlawanan di Tol Purbalenyi Bandung pada Minggu (7/4). Lima dari enam orang di Xenia meninggal seketika. Hanya seorang yang selamat, Agung Nugroho.
Cahya saat ini masih dirawat di RS. Oleh polisi, ia ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman 6 tahun penjara.
(try/nrl)