"Sudah damai. Antara kantor per kantor ngomong, ya akhirnya damai," kata Kanit Krimum Polres Jakbar AKP Martson Marbun ketika dihubungi detikcom, Selasa (9/4/2013).
Namun, imbuh Martson, pihaknya tidak mengetahui isi kesepakatan damai kedua belah pihak yang melibatkan BLU TransJakarta dan atasan Sarju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden ini dipicu saat Nissan March yang masuk ke busway dan mengalami masalah dengan bannya. Sopir mobil itu, Sarju, lantas mengganti ban. Di belakangnya, bus TransJ yang dikemudikan Marlinda tak bisa melintas karena ada mobil di tengah jalur khusus itu.
Melihat ada mobil berhenti di jalurnya, Marlinda terpaksa mengambil arah ke kiri, melompati separator rendah, lalu masuk jalur reguler. Namun meski bisa melaju, Marlinda 'menyapa' si sopir mobil tersebut terlebih dahulu.
"Saya tegur dulu kenapa masuk jalan busway. Dia ngeledek saya. Saya marah karena saya kan lagi bawa penumpang banyak," ujar perempuan bernama lengkap Marlinda Simarmata ini ketika ditemui di Mapolres Jakbar, Senin (4/8/2013).
Marlinda kesal lantaran Sarju menyebut Marlinda 'stres' sembari menempelkan telunjuk di dahi dan memiringkannya. Marlinda yang emosi akhirnya turun dari bilik kemudi.
Sebelum turun dari kemudi, Marlinda entah sengaja atau tidak, tengah menenggak susu cokelat yang dibawanya. "Saya sembur pakai susu, susu cokelat. Dia nggak kena sebenarnya," kata Marlinda.
Marlinda lalu balik kanan kembali ke kemudi. Dia pikir percekcokan itu telah habis perkara. Namun dia salah. Ketika dia hendak melajukan bus lagi, tiba-tiba Sarju memukul kaca bus sebelah kiri yang persis berada di samping Marlinda. Marlinda lantas mengadukan Sarju ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.
(nwk/nrl)