"Bagaimana mendamaikan konflik? Yaitu dengan menciptakan kompromi dengan win-win solution, seperti pada konflik di Aceh yang kami selesaikan dengan negosiasi dan kompromi, terutama menyangkut sumberdaya-nya, Filipina dan Myanmar gagal menegakkan perdamaian karena tidak satupun di antara mereka yang dominan, terlalu banyak faksi-faksi. Seperti di Thailand ada 7 faksi dan tidak ada komandonya, saya coba mencari komandan di Thailand sulit menemukannya. Itulah kesulitannya," ujar JK, seperti dalam rilisnya yang diterima detikcom, Senin (8/4/2013).
Dalam pidatonya selama hampir 1 jam sebagai tamu kehormatan di kampus JK menyebutkan persoalan konflik di negara-negara ASEAN banyak disebabkan oleh persoalan ketidak-adilan yang dirasakan oleh warganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konflik dan ketegangan antara negara anggota juga kerap meletup, tetapi kini dengan adanya ASEAN perdamaian menjadi baik dan ASEAN adalah sebuah kerjasama ekonomi dan sosial yang merekatkan antara negara," pungkas JK.
(mna/rvk)