"Program ini sudah berjalan dan rencananya akan kita tambah lagi pengajarnya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh usai bertemu dengan 46 guru-guru di daerah terpencil di Manokwari, Papua Barat, Senin (8/4/2013).
M Nuh mengatakan, pada tahun ini rencananya ada 3.000 orang guru yang disebar di daerah-daerah terpencil. Jumlah ini akan ditambah lagi sebanyak 1.000 hingga 1.500 orang. "Kita akan tambah jumlahnya, melaui APBNP," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
M Nuh mengatakan, para guru ini akan disebar di berbagai wilayah seperti di NTT, Aceh, Maluku Utara dan juga di Papua dan juga di kawasan Kalimantan.
M Nuh meminta para peserta program SM3T ini bisa memberikan informasi mengenai kondisi tempat mereka mengajar seperti kondisi bangunan, kondisi murid dan juga kendala-kendala pengajaran selama di daerah terpencil. "Saya juga minta koordinat sekolah dilaporkan juga, sehingga kita benar-benar bisa tahu kondisi yang ada di lapangan," katanya.
M Nuh bertemu dengan puluhan peserta SM3T di SMA Negeri Warmare, Manokwari, Papua Barat. Sekolah ini berjarak sekitar dua jam dari pusat kota Manokwari. Saat tiba M Nuh disambut oleh tarian khas Papua dan diarak menuju ke ruang kelas yang dijadikan ruangan pertemuan.
Saat berjalan ke ruang pertemuan M Nuh dikalungi bunga. Kemudian dua orang siswi yang mengenakan seragam batik sekolah menggandeng M Nuh untuk memasuki ruang kelas yang sudah disediakan sebagai ruang pertemuan. Dalam ruang pertemuan itu sudah menunggu puluhan guru-guru peserta program SM3T yang mengajar di pelosok Manokwari. M Nuh kemudian berbincang-bincang dengan para peserta program SM3T tersebut.
(nal/rvk)