"Kita tidak melihat ke arah situ, tapi kompetensi personal, punya visi dan integritas, serta punya kemampuan dan pengalaman berpolitik. Dua-duanya punya peluang," kata Jubir Partai Golkar Tantowi Yahya saat berbincang dengan detikcom, Senin (8/4/2013).
Karenanya menurut Tantowi, syarat kompetensi itu jauh lebih penting dibandingkan dengan latar belakang profesi apakah dia dari sipil atau militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi harus ditinggalkan dikotomi sipil dan militer, kita tidak mau negeri ini dipimpin oleh profesi tertentu, yang berhak memimpin itu seperti yang disebutkan tadi," kata anggota komisi I DPR itu.
Sebelumnya, dalam pertemuan informal bersama sejumlah pimpinan redaksi di kediaman Menteri Perindustrian MS Kaban, SBY menyatakan harapannya agar presiden ke depan berasal dari sipil bukan militer.
"Secara pribadi saya memilih presiden mendatang dari sipil, karena saya sudah dari kalangan militer," kata SBY, Sabtu (6/4) malam.
(iqb/van)