Pernah Aborsi, Calon Ratu Spanyol Picu Kemarahan Publik

Pernah Aborsi, Calon Ratu Spanyol Picu Kemarahan Publik

- detikNews
Senin, 08 Apr 2013 14:48 WIB
Putri Letizia (EPA)
Madrid - Calon Ratu Spanyol, Putri Letizia menghebohkan publik dengan kabar bahwa dirinya pernah melakukan aborsi sebelumnya. Disebut-sebut, aborsi tersebut dilakukan 2 tahun sebelum Putri Letizia menikahi putra mahkota Kerajaan Spanyol, Pangeran Felipe pada tahun 2004 lalu.

Kabar ini terungkap dalam buku terbaru yang ditulis oleh sepupu yang juga orang dekat Putri Letizia, David Rocasolano. Dalam buku dengan total 300 halaman tersebut, Rocasolano menuliskan secara jelas aborsi yang pernah dilakukan Letizia pada Oktober 2002 silam.

Dalam buku berjudul 'Adios Princesa' tersebut, seperti dilansir The Telegraph, Senin (8/4/2013), dituliskan bahwa Letizia yang merupakan seorang janda dan juga mantan penyiar berita ini, melakukan aborsi secara diam-diam di sebuah klinik swasta di Spanyol. Padahal saat itu jelas-jelas aborsi merupakan perbuatan ilegal dan hanya dibenarkan dilakukan pada janin yang tidak normal dan pada kehamilan yang mengancam keselamatan sang ibu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, Rocasolano juga mengklaim, dirinya pernah ditugaskan oleh Pangeran Felipe dan Putri Letizia untuk menghancurkan dokumen aborsi yang ada di klinik tersebut. Perintah tersebut diberikan beberapa minggu sebelum keduanya mengumumkan pertunangannya kepada publik.

Publik Spanyol marah atas kabar ini dan mereka meminta Putri Letizia menjelaskan secara langsung soal isu aborsi tersebut.

Sedangkan surat kabar setempat, La Gaceta menuliskan isu aborsi ini pada halaman depannya pada edisi Minggu (7/4). Terhadap kabar ini, aparat setempat bahkan diminta untuk melakukan investigasi secara mendalam.

Sementara itu, juru bicara kerajaan Spanyol enggan berkomentar mengenai isu ini. Namun mereka juga tidak menyangkal mengetahui buku yang memuat isu tersebut.

Isu aborsi ini muncul beberapa minggu setelah kabar Putri Cristina, anak bungsu Raja Juan Carlos, terjerat kasus penggelapan. Kasus tersebut juga sempat membuat marah publik Spanyol, karena diketahui bahwa negara ini tengah dilanda krisis ekonomi, namun anggota keluarga kerajaan justru berbuat pidana semacam itu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads