Hal tersebut diakui langsung oleh Marlinda. Wanita berusia 41 tahun ini menceritakan, awalnya dia mengemudikan bus ke arah Pinang Ranti dari Pluit. Lalu di depan Graha GRC, Jl S Parman, Marlinda menjumpai ada mobil di tengah jalur khususnya.
Melihat ada mobil berhenti di jalurnya, Marlinda sebenarnya langsung mengambil arah kiri, melompati separator rendah. Namun meski bisa melaju, Marlinda menyapa si sopir mobil tersebut terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marlinda kesal lantaran Sarju menyebut Marlinda 'stres' sembari menempelkan telunjuk di dahi dan memiringkannya. Marlinda yang emosi akhirnya turun dari bilik kemudi.
Sebelum turun dari kemudi, Marlinda entah sengaja atau tidak, tengah menenggak susu cokelat yang dibawanya. "Saya sembur pakai susu, susu cokelat. Dia nggak kena sebenarnya," kata Marlinda.
Marlinda lalu balik kanan kembali ke kemudi. Dia pikir percekcokan itu telah habis perkara. Namun dia salah. Ketika dia hendak melajukan bus lagi, tiba-tiba Sarju memukul kaca bus sebelah kiri yang persis berada di samping Marlinda.
"Pipi sebelah kanan saya robek. Saya melaporkan pelaku atas tindakan tidak menyenangkan," kata Marlinda.
(fjp/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini