Beberapa pihak yang juga ikut menginvestigasi kasus ini antara lain KontraS dan Komnas HAM. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta juga ikut turun tangan.
Berikut empat perbedaan info dati TNI AD dan tim investigasi lain di kasus Cebongan seperti dikutip dari majalah detik edisi terbaru:
Jumlah Pelaku
|
Para pelaku menggunakan empat mobil yakni dua mobil Avanza, satu Suzuki APV. Tim pencegah sempat mengejar para pelaku ini menggunakan mobil Feroza, namun tidak berhasil.
Versi pihak Lapas/polisi/Kontras pelakunya berjumlah 17 orang. Mereka menggunakan lima mobil.
Senjata
|
Senjata AK-47 asli dibawa dari tempat latihan di Gunung Lawu, Jawa Tengah. Tak ada senjata yang diambil dari gudang senjata markas Grup II Kopassus Kandang Menjangan.
Informasi daru pihak Lapas/polisi/Kontras, senjata yang digunakan adalah laras panjang. Setiap penyerang juga membawa dua buah granat setiap orang.
Tak hanya itu, tim penyerbu juga menggunakan rompi antipeluru, handy talky dan penutup wajah. Peluru yang digunakan pelaku juga teridentifikasi, yakni 0762 Pindad serta 22 peluru 64359.
Motif
|
Namun, kalangan LSM dan dugaan polisi, aksi ini terencana. Bahkan KontraS menduga ada unsur 'pembiaran' dari kalangan para komandan tinggi. Motifnya pun diduga balas dendam atas kematian Serka Heru Santoso.
Surat Tahanan
|
"Untuk surat bon pinjam tahanan itu hanya mob saja (gertak-red). Saya pastikan itu tidak ada," kata Kadispen AD Brigjen Rukman Ahmad.
"Sepertinya itu mustahil bila AD bawa surat pinjaman tahanan dengan stempel polisi," imbuhnya.
Namun dari keterangan saksi dan temuan tim investigas lain, pasukan penyerbu itu membawa surat pengantar dengan kop Polda DIY untuk mem-bon 4 tahanan. Diduga surat itu palsu.
Halaman 2 dari 5
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini