2 Jam Tertahan di Padalarang, Argo Parahyangan Balik Mundur ke Bandung

2 Jam Tertahan di Padalarang, Argo Parahyangan Balik Mundur ke Bandung

- detikNews
Senin, 08 Apr 2013 04:43 WIB
Ilustrasi
Jakarta - Longsor di KM 156+4/5, jalur kereta antara Stasiun Padalarang-Cilame membuat kereta Argo Parahyangan tertahan selama 2 jam. Di dalam kereta, penumpang cemas, karena petugas tidak memberi informasi penyebab tertahannya laju kereta.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, petugas makanan bilang ada rel anjlok," kata Evry Purba yang hendak kembali ke Jakarta menggunakan Argo Parahyangan, Minggu (7/4/2013).

Kereta yang ditumpangi Evry berangkat dari Stasiun Bandung sekitar pukul 14.30 WIB. Setengah jam perjalanan, mendadak kereta berhenti. "Menunggu selama 2 jam, penumpang panik bingung," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah kebingungan penumpang, dua polisi berseragam dinas menghampiri masinis sekitar pukul 17.20 WIB. Evry yang kebetulan berada di gerbong paling depan, mendengar pembicaraan si polisi dengan masinis.

"Dia ngomong ke masinis, harus balik ke Bandung karena ada longsor," ujarnya.

Evry menyesalkan pelayanan petugas di kereta. Informasi adanya longsor baru diinformasikan setelah kereta mendekati Stasiun Bandung. "Dan tidak ada informasi soal bus, karena travel pasti penuh semua untuk karyawan yang kembali ke Jakarta," imbuhnya.

Sampai di stasiun, penumpang kembali ke loket meminta pengembalian tiket seharga Rp 90 ribu. Sejumlah penumpang akhirnya memilih menaiki mobil travel plat hitam.

Longsor di KM 156+4/5 sekitar pukul 14.25 WIB, Minggu (7/4/2013). Tebing di pinggir kiri rel longsor sepanjang 10 meter dengan ketinggian 15 meter, hingga menutup rel.

Dampak dari longsor ini, membuat akses jalur kereta api menuju Bandung terputus, hanya bisa sampai di Purwakarta. "KA Serayu dari Jakarta Kota ke Kroya kita alihkan lewat Utara, jadi tidak melintas Bandung. Dari Cikampek langsung ke Cirebon," ujar Kabag Humas PT KA Daop 2 Bambang S Prayitno.


(fdn/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads