Survei ini menganalisis 5.989 sampel warga Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum dengan margin of error sebesar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen. Survei dilakukan pada 18-30 Maret 2013.
Partai Golkar mengantongi 19,7 persen. Tapi dibanding survei tahun lalu Golkar mengalami penurunan dari 22,1 persen ke 19,7 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudrajat memaparkan survei bertajuk "Elektabilitas Parpol dan Capres Jelang Pemilu 2014 Penghakiman Rakyat 'Siapa Menabur Akan Menuai" tersebut di Cava Coffee, Cikini, Jakpus, Minggu (7/4/2013). Acara ini dihadiri oleh Hadjrianto Y Thohari (Golkar), M Taufik (Gerindra) dan Ruhut Sitompul (PD).
Drajat mengatakan, PDIP mengalami kenaikan elektabilitas dari survei tahun 2012 yang hanya mendapatkan 17,4 persen, di tahun ini PDIP meraih 18,5 persen. Selain itu, Partai Gerindra juga mengalami kenaikan elektabilitas yang sangat tinggi dari 14,3 persen ke 18,2 persen.
"Gerindra naik karena di mata publik partai besutan Prabowo itu dinilai sebagai partai bersih dari korupsi," ujarnya.
Drajat menambahkan, yang menarik dari hasil survei ini ialah Partai Demokrat yang mengalami peningkatkan setelah SBY mengambil alih kepemimpinan sebagai ketua umum. Demokrat mengalami kenaikan dari 8,4 persen menjadi 9 persen.
"Tetapi tetap elektabilitas Demokrat jauh menurun dari 2009 lalu. Walaupun memang langkah SBY dinilai mampu menaikkan elektabilitas partai," imbuhnya
Berikut tren elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2014:
1. Partai Golkar 19,7 persen
2. Partai PDIP 18,5 Persen
3. Partai Gerindra 18,2 persen
4. PAN 10,6 persen
5. Partai Demokrat 9,3 persen
6. Partai Hanura 5,5 persen
7. PPP 5,3 persen
8. PKB 3,6 persen
9. PKS 3,4 persen
10. Nasdem 3,3 persen
11. PBB 1,2 persen
12. PKPI 1,1 persen
(spt/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini