Seorang Pria Ditemukan Tewas Dengan Leher Terjerat Kain di Gudang Spare Part

Jakarta - Seorang karyawan di tempat produsen spare part mobil ditemukan tewas di gudang penyimpanan di Semarang. Danar Dono (31) tewas dengan posisi terduduk dan leher terjerat kain putih yang disangkutkan pada rak penyimpanan spare part.

Tempat produksi spare part mobil yang beralamat di Jl. Gondang Timur V, Tembalang, Semarang ini berada di rumah milik pendeta bernama Hartono. Bangunan tersebut juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh para karyawannya. Salah satu karyawan, Agus mengatakan tidak ada tanda-tanda Danar memiliki masalah. Bahkan ia sempat mengobrol tadi malam sebelum tidur.

"Dia tadi malam keluar jam 22.00 WIB. Terus kembali dan kami ngobrol. Dia tidak cerita apa-apa soal permasalahannya," kata Agus di lokasi, Minggu (7/4/2013).

Paginya, sekitar pukul 06.00 saat Agus hendak mengajak Danar ke gereja. Namun pria warga dukuh Krandon, desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak itu tidak berada di kamar, bahkan pintu kamarnya dalam kondisi terbuka.

"Ditelepon juga tidak diangkat. Terus jam sembilan coba dicari lagi," tandasnya.

Karena penasaran, penghuni rumah lainnya juga mencari keberadaan Danar. Agus dan kawan-kawan kemudian mencari di gudang penyimpanan yang masih dalam kondisi terkunci.

"Buat lubang di eternit lewat genteng untuk mengintip. Dua lubang tidak kelihatan, setelah lubang ketiga baru terlihat sesuatu," jelas Agus.

Setelah melihat sosok Danar, pintu gudang didobrak dan mendapati Danar dalam posisi mengenaskan. Dengan hanya menggunakan celana dalam berwarna biru, tubuh kakunya ditopang lutut sementara kakinya tertekuk ke belakang.

Di leher jenazah terikat kain putih yang ujung satunya berada di rak tempat penyimpanan spare part. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Danar.

Teman-teman Danar dan warga sekitar terkejut mendengar kabar tewasnya pria yang dikenal baik dan ramah itu. Salah satu warga, Natanael Tulus Widiyantoro (20) mengatakan tidak ada yang menyangka Danar akan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Tadi malam itu masih ikut acara bulan jumpa di rumah salah satu warga. Tidak terlihat ada masalah," kata Natanael.

Menurut Natanael, hanya satu yang tidak biasa dari Danar usai mengkuti bulan jumpa. Sekitar pukul 21.30 WIB usai acara, Danar pulang sendiri. Padahal biasanya dia pulang bersama teman-teman dan warga yang berjalan searah.

"Kalau pulang biasa bareng-bareng, tapi kemarin pulang sendiri," tandasnya.

Belum diketahui apa penyebab pasti tewasnya Damar hingga berada dalam posisi seperti itu. Saat ini lokasi kejadian sudah dipasangi garis polisi, sementara jenazah Danar dibawa ke RS Bhayangkara setelah tim inafis Polrestabes Semarang melakukan olah tempat kejadian perkara.

(alg/sip)