Korban tewas itu diketahui bernama Andi Rusdi (28) dan Andi Matak (21). Kedua merupakan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berprofesi sebagai satpam. Keduanya tewas mengenaskan di Kecamatan Keritang Inhil sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu (6/4/2013).
Kini baru jasad Andi Rusdi yang bisa dievakuasi pihak keluarganya dari lokasi kejadian. Jasad Andi Rusdi pun bisa dievakuasi dari lokasi perkebunan kelapa sawit itu setelah 12 jam. Hal itu karena mobil ambulans sangat kesulitan melintasi medan jalan perkebunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andi Sarifudin, pihak keluarga korban Sabtu malam sudah mencoba untuk mengevakuasinya. Hanya saja di dalam perkebunan terdapat kelompok massa yang melakukan pengeroyokan menghalangi pihak keluarga. Hanya jasad Andi Rusdi yang bisa dievakuasi.
"Karena adanya perlawanan dari kelompok penyerang yang masih berada di lokasi kejadian, sehingga jasad Andi Matak belum bisa dievakuasi,β kata Andi Sarifudin kepada wartawan di RS Indrasari.
Kondisi korban Andi Rusdi sangat mengenaskan. Selain luka bacok di bagian leher, ada bekas lobang di bagian dadanya yang diduga bekas tembakan peluru yang menembus dadanya.
Kapolsek Keritang Kab Inhil AKP Latif kepada detikcom mengatakan peristiwa pengeroyokan ini dipicu sengketa lahan PT Dulta Palma dengan sekelompok warga. Perusahaan dan warga saling klaim lahan.
"Untuk sementara ini peristiwa pembunuhan dua karyawan itu dipicu soal sengketa lahan," kata Latif.
Sedangkan Komandan Kodim Inhu, Letkol Surya Dhmarma Damanik kepada wartawan menyebutkan kelompok penyerang itu dipimpin seseorang berinisial A (40) warga Desa Pancur Kecamatan Keritang Inhil, Riau.
Kelompok massa asal Sumsel ini mengklaim bahwa lahan yang digali parit dengan alat berat milik perusahaan PT Dulta Palma merupakan lahan miliknya. Nahasnya siang itu, empat karyawan perusahaan ingin meninjau lokasi sengketa karena di sana masih ada alat berat yang harus diawasi.
"Dari laporan anggota Kodim kita yang berada di lapangan, di tengah jalan perkebunan sawit, mereka diserang massa. Dua tewas di tempat, dua karyawan berhasil melarikan diri," kata Dandim Inhu, Letkol Surya Damanik.
(cha/rmd)