Kesepakatan ini merupakan hasil dari pertemuan konsolidasi yang digelar di Bogor pasca keputusan komite etik atas kasus bocornya draf sprindik Anas Urbaningrum. Pertemuan itu sendiri digelar selama dua hari, sejak Kamis (4/4) kemarin.
Seluruh pimpinan serta jajaran struktural KPK sepakat untuk meningkatkan kinerja mereka dalam melawan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan berharga ini juga digunakan untuk semakin memperat konsolidasi antara pimpinan dan bawahannya. Johan memastikan pimpinan KPK tetap kompak.
"Pertemuan ini untuk konsolidasi dan koordinasi," tandasnya.
Aktivis ICW Donal Fariz juga meminta agar putusan komite etik itu jangan sampai disusupi dengan logika politik. Pimpinan KPK diminta untuk bisa menjaga soliditas dalam bekerja.
"Karena jika tidak, yang merugi adalah agenda pemberantasan korupsi," jelas Donal.
Donal juga menyambut baik pertemuan yang diadakan pimpinan dan pejabat struktural KPK di Bogor. Pertemuan itu diyakini bisa semakin menebalkan rasa kebersamaan di internal KPK.
Putusan Komite Etik menyebutkan dua dari lima pimpinan KPK terbukti melakukan pelanggaran kode etik tingkat ringan. Komite Etik yang dipimpin Anies Baswedan menyebut Abraham Samad melalukan kelalaian yang menyebabkan bocornya draf sprindik Anas.
(mok/mok)