Setelah Ditembak Taliban, Malala Buka Proyek Pendidikan Anak di Pakistan

Setelah Ditembak Taliban, Malala Buka Proyek Pendidikan Anak di Pakistan

- detikNews
Jumat, 05 Apr 2013 18:17 WIB
Malala Yousafzai (EPA)
Islamabad - Gadis Pakistan yang pernah menjadi korban penembakan Taliban, Malala Yousafzai, akhirnya berhasil mengadakan proyek pendidikan bagi anak-anak perempuan di negara asalnya. Sekitar 40 anak perempuan akan disekolahkan di kampung halaman Malala dengan bantuan dana amal yang disokong aktris Amerika Serikat, Angelina Jolie.

Proyek pendidikan ini diumumkan Malala yang masih berusia 15 tahun ini, melalui pesan video, yang ditayangkan dalam Konferensi Wanita Sedunia di New York, AS pada Kamis (4/4) malam waktu setempat. Malala sendiri kini berada di Inggris untuk bersekolah, usai menjalani operasi pasca ditembak Taliban pada Oktober 2012 lalu.

Dalam pesannya, seperti dilansir AFP, Jumat (5/4/2013), Malala menjelaskan bahwa sebanyak 40 anak perempuan yang berusia antara 5-12 tahun, akan disekolahkan di Swat Valley, Pakistan, yang merupakan kampung halamannya. Proyek ini menghabiskan dana US$ 45 ribu yang dihimpun dari bantuan Jolie dan dua yayasan wanita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengumumkan bantuan pertama Yayasan Malala merupakan momen paling membahagiakan dalam hidup saya. Mari kita jadikan pendidikan 40 anak perempuan menjadi 40 juta anak perempuan," ujar Malala.

Lokasi dan nama proyek pendidikan ini sengaja tidak dirilis secara umum demi alasan keamanan. Yang pasti, proyek ini menjamin tempat belajar yang aman bagi para pelajar putri, serta bantuan finansial yang memadai bagi keluarganya.

Jolie yang selama ini dikenal dermawan dan sering terlibat aksi sosial, menjadi orang yang memperkenalkan pesan video Malala. Dia juga memuji keberanian Malala dan berjanji akan memberi bantuan US$ 200 ribu bagi Yayasan Malala.

"Dalam upaya brutal untuk membungkam suaranya, justru suaranya menjadi semakin keras," tutur Jolie.

Malala ditembak oleh kelompok Taliban saat berada di bus sekolah di Pakistan pada Oktober 2012 lalu. Aktivitas Malala yang kerap menyerukan pentingnya pendidikan bagi anak-anak perempuan dan kecamannya terhadap Taliban, telah membuat marah kelompok militan itu.

Malala yang terkena tembakan di kepala, lolos dari percobaan pembunuhan itu. Dalam beberapa hari setelah kejadian, dia pun dilarikan ke rumah sakit di Inggris untuk perawatan lebih lanjut. Para dokter bedah di rumah sakit Queen Elizabeth Hospital, Birmingham, berhasil menyelamatkan jiwa Malala.

Malala kini diperkirakan akan menjadi warga permanen Inggris setelah ayahnya diangkat sebagai atase pendidikan di Konsulat Pakistan di Birmingham. Tidak hanya itu, Malala juga dinominasikan sebagai salah satu penerima Nobel Perdamaian tahun 2013 atas kiprahnya tersebut.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads