"Saya berharap momentum peristiwa penyerangan dan pengungkapan para tersangka dari kopassus tersebut harus dimanfaatkan untuk pemberantasan premanisme. Bagaimanapun juga peristiwa penyerangan Lapas itu bermula dari terbunuhnya anggota Kopassus oleh para preman," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari saat berbincang, Jumat (5/4/2013).
Terungkapnya kasus itu, harus dijadikan momentum yang sangat berharga untuk memberantas premanisme sampai ke akar-akarnya. Aparat keamanan dan penegak hukum perlu segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk menyikat habis premanisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rakyat tidak berdaya menghadapi premanisme di berbagai sentra kehidupan. Rakyat tidak berani membalas para preman. Dan terbukti hanya aparat TNI yang memiliki keberanian untuk membalas aksi-aksi para preman.
"Sayangnya, pembalasannya dilakukan secara melawan hukum dan main hakim sendiri. Kini saatnya aparat kemananan menyikat habis premanisme dan menyeret ke pengadilan. Sungguh ini momentum yang sangat tepat untuk memberantas premanisme di negeri ini demi tegaknya hukum dan aturan, serta sekaligus mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat," tegasnya.
(van/ndr)