"Tapi kalau ada indikasi 15 pucuk senjata, itu pasti aparat. Kalau di luar, 15 (senjata) itu akan sulit di daerah Jawa, kecuali di Poso," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Namun Hasanuddin, yang juga purnawirawan TNI ini juga meminta publik tidak langsung menuduh aparat sebagai pelaku penyerangan hanya karena postur tubuh termasuk terlatih saat beraksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasanuddin meminta semua pihak bersabar menunggu kerja tim investigasi TNI maupun penyelidikan Polri. Tim investigasi pun diminta transparan.
"Jangan dituduh dari manapun, siapapun pelakunya harus ditindak keras karena ini menyerang rumah negara," ujar mantan Sekretaris Militer era Presiden Megawati Soekarnoputri ini.
Dalam penyerangan pada 23 Maret, lebih dari 17 orang bersenjata masuk ke lapas. Mereka melukai sipir Lapas dan memaksa ditunjukkan sel 4 tahanan tersangka pengeroyokan Sertu Santoso di Hugo's Cafe. Keempat tahanan tewas ditembak kelompok bersenjata.
TNI AD membentuk tim investigasi penembakan 4 tahanan di Lapas Sleman. Tim dibentuk karena ada indikasi keterlibatan oknum TNI AD yang bertugas di Jateng.
Tim yang dibentuk hari Kamis, 28 Maret beranggotakan 9 orang dipimpin Wakil Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Angkatan Darat, Brigjen Unggul K Yudhoyono.
(fdn/ndr)