"Kasus Palopo seharusnya bisa dicegah, kalau sudah banyak kasus seperti itu. Mestinya pejabatnya, kepolisiannya bisa mengantisipasi dan mencegah," kata Presiden SBY dalam pembukaan rapat kabinet di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (1/4/2013).
Selanjutnya Presiden SBY meminta laporan lengkap dari Kapolri Timur Pradopo dan kementerian terkait. Dia mengingatkan ada Inpres 2/2013 tentang Konflik Sosial yang telah disahkannya pada awal tahun ini untuk menjadi acungan penanganan oleh jajaran pemda dan keamanan di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat diikuti Wapres Budiono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Kepala UKP-PPP Kuntoro Mangkusubroto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Kepala BIN Marciano Norman.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Minggu (31/3/2013) tengah hari, terjadi aksi pembakaran sejumlah gedung kantor di Palopo oleh sekelompok orang. Gedung kantor yang yang dibakar massa di antarnya adalah DPW Partai Golkar, KUPD Palopo, Panwaslu Papolo, Kantor Wali Kota Palopo, Kecamatan Wara Timur dan redaksi Palopo Pos.
Seribuan orang polisi telah disebar ke berbagai lokasi di penjuru Palopo untuk mengantisipasi rusuh susulan. Terdiri dari 400 Brimob Polda Sulawesi Selatan dan 600 dari Polres Palopo.
Dugaan sementara, kerusuhan dipicu ketidakpuasan massa pendukung kontestan Pilwakot Palopo. Hasil putaran dua yang digelar pada Rabu (27/3/2013), menyatakan pasangan Judas Amir-Akhmad Syarifuddin mengungguli Haedir Basir-Thamrin Jufri.
(mpr/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini