Trisno sudah hampir puluhan tahun tinggal di kolong jembatan Latuharhari, Menteng, Jakpus. Dia sudah beranak pinak di jembatan itu.
Meski sudah lama tinggal di kolong sempit dan penuh nyamuk itu, Trisno siap direlokasi bila ada program pemerintah yang mendukung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamil, warga yang tinggal di kolong jembatan Kampung Melayu, Jaktim berkata senada dengan Trisno. Dia masih merindukan tempat yang layak dan nyaman untuk keluarganya. Meski harus membayar, dia mengaku rela.
"Tapi kalau bisa ngomong kita maunya bisa dirapihin dan ditata, meski kita harus bayar buat pajak pemerintah nggak masalah. Saya yakin 100% mereka pada mau," kata Kamil.
Namun Dakim, salah seorang yang dituakan di kawasan Kampung Melayu mengaku tak mau pindah. Dia lebih suka tinggal di kolong, namun tetap diakui pemerintah.
"Kita minta bertahan di sini, setidaknya kampung kita ditata dirapihin, punya KTP dan KK Jakarta," ungkapnya.
Dia juga menagih janji Jokowi saat datang ke lokasi jembatan itu saat kampanye lalu. Ketika itu, sang gubernur pernah menawarkan soal program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar.
"Tapi ternyata sekarang nggak bisa karena nggak ada KTP DKI," ceritanya.
(mad/ndr)